Rabu, 07 Maret 2012

Epos Perempuan Bugis Makassar Yang Hampir Dilupakan (Curhatku Menyambut Hari Perempuan Sedunia)

Kembali melihat awal abad 17 sampai abad 18 di Eropa saat terjadi revolusi pencerahan di Belanda, revolusi industri di Perancis, dan revolusi sosial-politik di Amerika Serikat, maka bermunculanlah sekelompok perempuan membawa isu-isu gender dan feminisme. Motivasi gerakannya adalah adanya ketidakadilan gender, menuntut persamaan hak laki-laki dan perempuan, serta penegasan indentitas kaum perempuan, khususnya di Eropa. Berlanjut pada abad 19 dengan corak dekonstruksinya pada wacana gender dan feminisme, sampai sekarang wacana tersebut masih sering diperbincangkan diberbagai daerah termasuk Indonesia. Pun pada masyarakat Bugis-Makassar.

Menjaring Pelangi


Pekat
spektrum warna pun tak terbiaskan
Bentuk melebur dalam gelap
Dan mulailah kita
Meraba jalan dengan sedikit harapan akan terang
Dengan bisikan hati yang juga mengabur
Kita menerka tanda
Yang mungkin memberi ruang
Atau menawarkan jeda pada sebuah perjalanan panjang