“Belajar menulis adalah belajar menangkap momen kehidupan dengan penghayatan paling total yang paling mungkin dilakukan oleh manusia....”(Seno)
Kamis, 09 September 2010
Rindu Rindu Sendu
Tuhan....
Gema takbir itu memilin-milin rinduku
Rindu yang hanya mampu terkata dari bahasa manusiaku
Rindu yang terbata dari sadarku yang kaku
Rindu yang selalu kubagi kala coba menuju-Mu
Sepenggal lagi bulan-Mu berlalu
Dan aku terpaku serasa tak mendekat dengan-Mu
Terlalu asyik memainkan rindu
Yang ku semai dari bibit-bibit kebodohanku
Air mata tumpah
Menggenang tapi bukan untuk-Mu
Meski bibir ini mendesak mengucap ikhlasku
Sadarku
Kuyakin terlalu egios selalu mengikutkan nama-Mu
Tuhan....
Aku kecil di hadapan-Mu
Tak layak mengibah kasih-Mu
Beri aku sekali lagi cahayamu-Mu
Untukku melabuhkan perahu ini di telaga-Mu
Untukmu rindu rindu sendu
Akan kucoba memunguti titik-titik kasih-Mu
Yang Kau tebar di purnama rindu
Menjadi damai yang paling syahdu
Dan melodi yang paling merdu
Bukulumba, menjelang 1 syawal 1431 H.........."inspirasi terindahku dan motivasi terbesarku...maaf aku tak sempat menghabiskan hari fitri ini dengan kalian" ridhoi aku dengan maafmu di setia perjalananku....
Puisi Tanpa Kata
Kata yang tersimpul dalam jiwa
Menyeruak riuh bantahkan dialog semesta
Berbagai cara coba melukis mayapada
Tak satu pun sketsa dapat merupa sempurna
Angan ini begitu jauh melintasi alam bawah sadar
Menari-nari bersama imajinasi paling liar
Birunya langit di depan mata
Menjelma bias-bias cahaya tak jelas
Berkelebat kelebat menghantui kembara ini
Mencoba bisiki jiwa
Perlahan menanyai rasa
Masihkah segumpal daging itu memerah?
Masihkah iya berair mata?
Tak eloklah hidup berselimut sangkaan
Ibarat puisi tanpa kata
Mati berselimut makna...
Langganan:
Postingan (Atom)